PACITAN — radarpostindonesia.site, — Ratusan jamaah dari berbagai wilayah Pacitan dan sekitarnya memadati Masjid Baiturrahman Dusun Jajar, Desa Donorojo, Kabupaten Pacitan, pada Sabtu malam (4/10/2025) dalam rangka peringatan haul ke-9 almarhum KH. Umar Syahid, yang akrab dikenal dengan sebutan KH. Umar Tumbu.

Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB ini berlangsung khidmat dan penuh kekhusyukan. Rangkaian kegiatan dimulai dengan tahlil, doa bersama, dan pembacaan shalawat, kemudian dilanjutkan dengan tausiyah keagamaan oleh para tokoh agama setempat.

Menurut panitia penyelenggara, kegiatan haul ini menjadi momentum penting untuk mengenang keteladanan dan perjuangan almarhum KH. Umar Syahid, seorang ulama kharismatik yang dikenal luas karena kedekatannya dengan masyarakat dan pengabdiannya di bidang pendidikan serta dakwah.

“Almarhum KH. Umar Syahid adalah sosok yang sabar dan berwibawa. Beliau mengajarkan arti ketulusan dan semangat berkhidmat untuk umat. Haul ini menjadi ajang mempererat silaturahmi dan melanjutkan perjuangan beliau,” ujar tokoh masyarakat sekaligus panitia haul.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari SMKN 1 Donorojo, yang turut berpartisipasi dalam membantu teknis pelaksanaan acara. Kepala SMKN 1 Donorojo, Ahmad Syaifudin, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa dukungan tersebut merupakan bentuk kepedulian sekolah terhadap kegiatan keagamaan dan sosial di lingkungan sekitar.

“Kami merasa terhormat bisa turut berpartisipasi dalam haul KH. Umar Syahid. Beliau adalah tokoh panutan yang jasanya masih dirasakan hingga kini. Semoga kegiatan ini membawa berkah bagi seluruh masyarakat Donorojo,” ungkap Ahmad Syaifudin.

Selain masyarakat setempat, kegiatan juga dihadiri oleh tokoh agama, perangkat desa Donorojo, serta para santri dan alumni pengajian yang pernah dibimbing langsung oleh almarhum. Dari pihak keluarga, putra almarhum, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas antusiasme jamaah yang setiap tahun semakin meningkat.

“Kami sekeluarga sangat bersyukur, karena meski sudah sembilan tahun berlalu, masyarakat masih terus mengingat dan mendoakan beliau. Semoga amal jariyah beliau terus mengalir,” ujarnya.

Acara ditutup dengan doa bersama untuk almarhum dan keselamatan bangsa, serta harapan agar tradisi haul ini terus dilestarikan sebagai wujud penghormatan kepada para ulama dan bentuk penguatan nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat.( agus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *