Radarpostindonesia-Gorontalo, Proyek pembangunan jalan dan jembatan sepanjang ruas jalan nasional di Provinsi Gorontalo menuai sorotan tajam dari berbagai aktivis. Beberapa kelompok aktivis pemantau pembangunan infrastruktur daerah, menyuarakan bahwa, jalan nasional dan jembatan yang dibangun sepanjang ruas jalan itu nampak tidak menunjukkan bukti bahwa mereka adalah pelaku profesional. Mereka dinilai bukan stake holder dan sebagai mitra yang baik bagi pemerintah daerah maupun kelompok masyarakat.
Biasanya jalan raya yang mereka kerjakan dinyatakan sudah rampung, namun hanya digunakan selama waktu kurang dari satu tahun sudah mulai rusak secara derastis. Terutama di bagian oprit, antara jembatan dengan ruas jalan yang dibangun. Saat dilakukan konfirmasi ke Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Gorontalo yang beralamat di Tinaloga, Kabupaten Bone Bolango, sangat sulit untuk ditemui wartawan, karena ketatnya aturan yang diterapkan oleh instansinya jika ada pihak media yang hendak mengkonfirmasi.
Kondisi sama juga ketika ingin ditemui oleh awak media 8/9/2025, Kepala Satuan kerja (Satker) dan PPK selaku penanggung jawab kegiatan sangat sulit , harus berulang- ulang dikunjungi, guna untuk dilakukan konfirmasi. Namun itupun belum tentu berhasil ditemui untuk dilakukan klarifikasi tentang proyek yang dikerjakan kontraktor yang dinilai terkesan tidak profesional.
Melalui Kepala Biro Humas LSM Gempar 10/9/2025 menyampaikan pesan whatsahap , sejumlah foto foto kegiatan yang sempat dipantau proyek jalan dan jembatan. Menurutnya, “pembangunan jalan dan jembatan yang selama ini dikerjakan oleh kontraktor asing (tak dikenal), senantiasa menuai masalah dengan warga setempat. (Maman Ntoma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *